Created (c) by Blog-JmK

Rabu, 28 November 2012

8 Pengertian Cinta Menurut Al qur'an




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


1. Cinta Mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.



2. Cinta Rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.

3. Cinta Mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. Cinta Syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta Ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta Shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)

7. Cinta Syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi

8. Cinta Kulfah, yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)88






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''Cinta''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Cinta…
mengapa kau buat hati ini terlalu menyayanginya…??
Mengapa kau buat otak ini selalu memikirkannya…??
mengapa kau buat sluruh hidup ini hanya ingin untuknya…??
Rasa ini tak mampu lagi tuk meninggalkannya..
Rasa ini tak mampu lagi tuk melawan smua asa…

dimanakah Romansa Cinta…
Ketika romantika tak pernah ada

dimanakah Cinta…
Ketika perasaan itu tak pernah lagi sempurna..
Hanya Rasa Cinta ini
Yang mampu membuai isi hati..

Dan hanya Rasa Cinta ini
Yang tak pernah mati walau engkau sakitii…
Ntah sampai kapan aku akan terus begini
Mengartikan Cinta dalam ribuan rasaku sendiri..
Yang hanya sendiri…






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''Ketulusan Hati''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


''Hati ini tak mampu berbohong,
Ingin hati bersamamu,
Hati ini terus bertahan,,

Tak akan pernah menyerah,
Walau terus tersakiti.
Tak akan pernah berhenti,
Meski kau tak pahami.

Bisakah Kau Sadari ?
Semua rasa ini hanya untukmu.
Bisakah Kau Sadari ?
Kesetiaan yang akan kuberikan tulus untuk dirimu.'''






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''Hidupku''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Apa yang kudengar...
Tak selamanya seperti yang kulihat...
Apa yang kuraba...
Tak selamanya seperti yang kurasa...
Apa yang kuingin...
Tak selamanya seperti yang terjadi...

Ku terus berjalan, di tepi harapan...
Tuk mencari arti...Arti Kehidupan yang fana ini...
Hanya semangat dan cintalah, yang membuatku bertahan...
Bertahan melawan sayatan angin kehidupan...

Mungkin hidup tak selamanya merah membara...
Terkadang harus merasakan kelamnya hitam..
Tapi...Masih ada cahaya putih dibalik awan kelam...
Masih ada harapan yang menanti...






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''MAKNA CINTA""




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


bila CINTA bergantung akn wajah yg CANTIK
maka sang waktu akan MERUNTUHKAN  SANG CINTA itu seiring bertambahnya usia....
jika CINTA bersandar pada HARTA
maka GEJOLAK perekonomian akan menentukan pasang surutnya CINTA....
bila CINTA berawal dari KEKAGUMAN
maka seiring dekatnya dirimu denganya,CINTA akan meredup berganti CERCA....
ada SEJUTA cara tuk katakan CINTA
tetapi banyak dari mereka yg PENDUSTA,yg tak menghargai arti MAKNA CINTA yg sebenarnya....






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''CINTA DALAM ANGAN"




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


dalam diam
sejuta kerinduan mengukir.......
dan menari dalam kerinduan kelam......

tatkala aku sendiri
di peraduan malam....nan sunyi...
ku sambut hadirmmu dalam angan ku..
dirimu bukanlah milikku....

tetapi...
CINTA mu telah hadir dalam setiap hembusan nafas...
angan...dan mimpi q....
anganku slalu bersamamu....
dan impian ku hanya bersamamu,
SELAMANYA.....






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''ku miliki CINTA kamu dalam mimpi''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


kucari...
CINTAmu didalam sunyi...
asa tertinggal dhati...

ku bersabar diri...
mencari jawaban yg pasti.....
walau berjuta harapan dhati....
dirimu...hanya hayal-hayal semu...
yang tak mungkin ku miliki ddunia ini....

dirimu... bidadari mimpiku....
membelai lembut dalam anganku...
dan bukan dalam kehidupanku...
yang,,,hanya kurengkuh cintamu dalam kehidupan yg semu......






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''merindumu''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Malam yang sunyi,Aku duduk sendiri....
Tak dapat kutahan,Kerinduanku padamu...
Hanya Gambarmu yg setia menemaniku...

Senyum manis terurai dari bibirmu yang indah...
Tatapan matamu pancarkan pesona CINTA yang menggoda...
merdu suaramu debarkan jantung didadaku..

Cantix adalah rangkaian dari semua tentangmu..
Baik adalah cermin dari sikap dan tingkah lakumu..

Semakin aku memperhatikan dirimu..
Semakin kurasakan engkau begitu sempurna..
Dari hati tersirat naluri dan hasrat ingin memiliki..
Kuberanikan diri tuk mengungkapkan rasa ini...

sungguh kebahagian yang belumpernah kurasakan sebelumnya..
Saat engkau katakan dirimupun merasakan seperti apa yang kurasakan…..

kini CINTA kita terus bersemi
bersemi dan terus bersemi mengitari hati..
asmara CINTA  memenuhi relung relung hati..
betapa indahnya cinta kita ini..

Aku sayank engkaupun sayang..
Aku cinta engkaupun cinta...
aku rindu Engkau juga rindu..
Aku ingin memilikimu engkaupun juga begitu...
dalamnya cintamu juga cintaku....
besarnya cintamu juga cintaku...

tulusnya hatimu mencintaiku begitupun diriku..
hatiku dan hatumu telah menyatu..
walau jarak masih memisahkan kita..
hingga hati rindu dibuatnya..
rasanya sampai menyesakkan dada..
tapi cinta dan sayang kita akan selalu setia...

walau masih beberapa waktu..
untuk kita bisa bertemu..
aku akan sabar menunggumu...
karna cintaku hanya milikmu....






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

"GADIS BERKERUDUNG"




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ







Kau datang dengan senyuman....
Kau bagai bintang di malam yang gelap....
Menerangi jiwaku yg hitam....

Wajahmu yg lugu
membuatku terbayang akan eloknya wajahmu.....
Matamu menenangkan jiwaku yang galau akan sesuatu...
ku merasakan ada getaran cinta saat menatapmu...

Ooh..... 
Tuhan satukan aq dengan dia.....
Biarkan aq menatapnya sepanjang waktu...
Tak akan ku kecewakan dia...
Akan ku buat dia bahagia jika dia
menjadi miliku........
Ku ingin menghabiskan waktu bersama dia...
SELAMANAYA.........Sampai ajal menjemput Kami........






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''aku mencintaimu karena allah''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Yaa Allah… 
Saat aku menyukai seseorang…
Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir…
Sehingga aku tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir

Yaa Allah…
Ketika aku merindukan seseorang…
Rindukanlah aku pada sosok yang rindu Cinta Sejati-Mu
Agar kerinduanku terhadap-Mu semakin menjadi

Yaa Allah…
Jika aku mencintai seseorang..
Cintakanlah aku dengan orang yang mencintai-Mu
Agar bertambah kuat cintaku pada-Mu

Yaa Allah…
Ketika aku sedang jatuh cinta…
Jagalah cinta itu..
Agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Yaa Allah…
Ketika aku harus berucap “I Love You….…. Saya cinta padamu…”
Biarlah kukatakan pada yang hatinya tertaut padaMu
Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena-Mu

Mencintai seseorang bukanlah apa-apa…
Dicintai seseorang adalah sesuatu…
Dicintai seseorang yang kau cintai sangatlah berarti…
tetapi…
Dicintai oleh Sang Pencipta adalah SEGALANYA…






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''hati yang terluka''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Sakit rasanya hati ini melihat dirimu...
yang mempermainkan hatiku...

k’tulusan,k’jujuran tlah ku berikan padamu...
tapi hnya kehampaan yg ku dapat darimu...

Kini hnya kenangan manis yg tersisa
yang membwat hatiku tersiksa

ingin sekali ku melupa dari hati yg terluka
Aku akan pergi jauh darimu

melupakan tentangmu
biarkan ku disini menyendiri
dengan hati yg sangat tersakiti....






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''sendiri dalam kesuyiaan''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


tenggelam aku dalam kesunyian
terpaku aku dalam kerinduan
kerinduan akan seseorang yg ku sayang....

akankah dia akan datang
mengobati hatiku yg sedang bimbang
ku tak mau hatiku hilang
ditiup angin dan diambil orang....

kuingin kau yg mimilikinku
karena kau orang yg ku sayang
ku tak mau kau menghilang...

CINTA,,,
kasih dan sayang
hanya untukmu seorang ..
jangan biarkan perasaan ini terbang
hidupku kan terasa hampa jikaku tanpa dirimu ..

kau la permata hatiku ,..
penerang jalanku ..
penerang jiwaku ..
rasa rinduku padamu tak bisa lekang
sebelum kau menjadi milikku seorang
aku merindukanmu sayang ..






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''munafik cintamu''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Jangan kau berfikir
Dirimu segalanya bagi ku.....
Jangan pernah kau sangka
Tanpamu ku tak bisa lalui waktu......

Kau memang terlalu munafik...
Sembunyikan wajah di balik tangan...
Kecantikanmu terlalu buruk...
Untuk ku kenang......

Karena ku tak ingin mengenangmu
Hanya dengan keindahan fisikmu....

Ku hanya ingin mengenang
Hati yang sangat munafik Bukan seperti kamu
Kamu terlalu munafik untuk ku cinta....






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''sa'at kau tiada''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Mlam mrajut sepi…
Sunyi hati brslimut kelam…
Qu trpaku dlam ksendirian…
Mrindukan kau yg tak disisi…
Seorang insan kini tlah pergi…

Namun rindu ku tak juga pudar…
Hati ini seakan…
Tak ingin melepasmu..
Walau hanya sesaat…
Apalagi tuk slamanya…

Namamu slalu ada Di hati…
Namun…
Gelisah mencabik jiwa ku…
Hati ini brontak…
Agar bisa brtemu denganmu…
Wahai CINTA ku….






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''yg terspesial''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Malam'' q sepi tak seperti malam kemarin penuh bintang''......
Malam'' q padam tanpa sinar rembulan u....
Hari'' q tak secerah kemarin tanpa adanya u mentari q.....
Jiwa q sepi,hati&fikiran q kosong tanpa diri u kasih...

Tapi....
Hati q dah terpahat&trukhir nama u di sini,di hati q....
Dan wajah cantik u dh terlukis indah dalam lubuk hati q...

Sampai kapanpun tak pernah biza q hapus nama&wajah u dari hati q ni...
Karena dirimu spesial buat dri q.....
Dan terindah yang pernah q miliki...






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''MenunggumU''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Bukan aku sengaja untuk tidak menunggumu….
Aku sudah berusaha tuk selalu menunggu…
Tapi kadang hati ini juga lelah terus menunggu…
Tapi aku tetap coba untuk  setia menunggu…..

Menunggu… 
Mengharap ada waktu luang disela - sela kesibukanmu….
Yang sudah hampir tidak lagi ada waktu untuk sekedar bisa mendengarkan jeritan kerinduanku…
Menunggu… Sekedar kau bisa memberi kabar tentang kesibukanmu…
Aku sudah berusaha tuk selalu menunggu…

Walau… 
Demi rinduku sayangku cintaku…
Aku selalu menunggu dan menunggu…
Meskipun….

Aku tau kini hari - hari mu,seakan tak ada lagi  rindu untukku…
Hari - hari mu seakan sudah tak ada lagi untuk ku sayang dan cinta yang seperti dulu…
Kesibukanmu telah merenggut semua rasa semua suasana  yang dulu pernah ada…
Semoga aku bisa bertahan walau harus selalu menunggu…..






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''hasrat terpendam''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Karena cinta
harus diupayakan
demikianlah semestinya

Jika naluri boleh berkata
dalam wajahnya yang kerap tersenyum
hanya membuat dada ini sesak

Laksana menanti rembulan di siang hari
begitupun gurun pasir
mengharap disimbah air langit
walau hanya setitik

Biarlah cinta datang
atas namanya sendiri
tanpa diminta
untuk mendarat

Karena cinta
harus diupayakan
demiliki......






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''hanya kau''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Q tercipta hanya untukmu,,,
Seluruh jiwa ni hanya untukmu...
Takda yg bisa mengambilnya
Selain dirimu...

Q terlahir hanya untukmu..
Raga ini tak kumiliki,namun semua untukmu...
Hanya kau yang q mau,tak ingin yang lain yg q inginkan..


Hanya kau yang bisa membuat q begini...
Hanya kau yang mampu mamiliki diri ini..
Untukmu q persembahkan,jiwa,raga&pengorbanan....






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

'''cinta sejati'''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Kini aku sadari,,,
betapa kau berarti,
cinta kasih sayang-Mu yang suci,
yang Kau berikan kepadaku selama ini..,,

Bunga CINTA dhati
ku jaga dan ku sirami
tak mungkin ku lupakan diri-Mu,,,

bagiku Engkau abadi..
Tulusnya kasih-Mu,
murninya cinta-Mu,
membuat aku terharu,,,,

namun Kaupun tau siapa diriku,
tak pantas aku disisi-Mu..
Cintaku pada-Mu,
dan kasih sayang ku,
tak sebesar cinta kasih-Mu,,,,,

yang selalu ku rasa,
dan menggetar dada,
Kau tak pernah sirna dijiwa..






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

'''taksanggup lagi'''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Meski tak terima ….
Aku harus terima …
Ini yang terjadi
aku …Tak bisa mengelak’ nya !!
dulu .. kita bersama-sama selalu bersama ..
suka-duka-susah-senang ? kita lalui bersama ..
menangis, tertawa yg pernah kita lalui bersama ..
saat ini ….. hari-hari ku terasa mati ,,
tak lagi ada senyuman darimu ,,
tak lagi ada semangat darimu ,,
bersatu bersama ,, saling percaya ……..
mungkin sekarang ini tak lagi bisaaaaaa …….
Nafasku terengah-engah ,, jantungku seakan ingin berhenti berdetak ..
Apakah ………..
Saat ini juga aku akan mati ,…. ??
Melihatmu berpaling .. . pergi...

Semuanya telah berakhir ,, semuanya hanya sampai
Waktu ….. hentingkan langkahmu .,
Aku tak mau menjalani hidup yg kian hari kian menyakitkan
Tuhan ….. tolonglah aku .,
Tolonglah . bantu aku melupakanyaa –*
Apa yg harus aku lakukan saat ini ??
Mengapa hanya terdiam sendiri ……..
Mengapa kau tega meninggalkan aku dengan cara seperti ini
Ragamu memang pergi tetapi bayangmu masih disini
Semua cerita tentangmu masih kuingat ..
Tak semuanya aku musnahkan .. saat kau dengan angkuh membohongiku
Maafkan aku yg tak bisa melupakanmu ..
Maafkan aku yg tak bisa memusnahkan rasa ini...
Maafkan aku yg tak bisa membakar memori kenangan2 kita dulu …….
Hati ini … nyawa ini …
Semuanyaaaa. Sudah kuberikan kepadamu

Entah apa yg akn terjadi esok-esok-esok dan esoknya lagi
Apakah dunia ku akan gelap ?
Apakah dunia ku akan mati ?
Air mata seakan kering tak tersisa …
Apa tujuan hidup ku sekarang ….. ??
Bisakah aku meraih mimpi tanpamuu ??
Langkah ku terasa berat untuk jalan kedepan ..
Masalalu ku masih melambai2 ……
Ajari aku tertawa ………..
Ajari aku berbicara …………..
Aku lupa semuanyaaaaa ……..
Ini sakit ….. ini perihh....
Kenapa lukaku semakin memarah ..
Tak bisakah kau pergi sejenak dri fikirku …..
Ku ingin segera lupakan semua tentangmu .......






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''kegagalan bukan dari akhir"




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Perjalanan manusia penuh dengan lika-liku ke hidupan..
Selalu berbeda tanpa batas ruang dan waktu
Kegagalan kadang kala menyakitkan kalbu
Jika tiada pembimbing bagi hati yang pilu

Ketika akhir dari tujuan tidak menjadi milik anda
Hanya keikhlasanlah yg menolong pedihnya jiwa
Tatkala kegagalan terus membayangi langkah kita
Pasrahkanlah segalanya pada Sang maha Bijaksana

Percayalah bahwa Sang Pencipta maha mengetahui
Sehingga sanubari senantiasa berdzikir tanpa henti
Renungkanlah makna hidup setiap insan di dunia ini
Niscaya kebahagiaan akan merasuk dalam ruang hati

Kegagalan bukan akhir dari suatu perjalanan
Karna ia hanya sebatas ujian dalam kehidupan
Kerinduan akan kebahagiaan selalu didapatkan
Bagi seorang yg berfikir bahwa hidup adalah ujian

Jadilah hamba Allah yang baik saat menyikapi segala cobaan
Sehingga jiwa yang tenang menghampiri nuansa kebahagiaan
Tataplah masa depan melalui doa dalam langkah kemenangan
Karna tiada hal yang sia-sia dalam setiap jalan pengorbanan.









ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''Kecewa karenamu''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Ku jalani Dunia yang Indah
Ku tapaki bebatuan yang tajam
Ku lalui Hidup dengan sabar
Saat gelap melingkupiku
Ceritakan semua hidup matimu
Agar jiwa dapat menerima
Jangan pernah engkau untuk berdusta
Hanya untuk dirinya
Ku tak tau siapa dirimu
saat Engkau hadir dalam naluriku
Rasa ,,,…..
Permintaan,,,…
Dan Ungkapan,,,,…
Ku akui ada padaku
Maafkan bila cinta Tlah hilang
Sbab engkau tak hadir buatku....






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

'''IBU'''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Seperti bulan yang terangi malam
Kau sinari jiwaku penuh harapan...
Seperti fajar yang tak pernah terlambat bersinar,
Kau berikan kasihmu tiada akhir...

Seperti udara yang selalu ku hirup stiap nafas,,,
Ku butuhkan dirimu

Seperti darah yang mengalir dalam tubuhku,
Kau selalu ada untukku….

Tanpa kupinta,
Tanpa ku balas,
Tanpa ku sadari,
Kaulah yang selalu ada untukku,

Meski tak ada di saat aku bahagia,
Tapi engkau ada di saat aku sedih,
Meski tak ada di saat aku tertawa,
Tapi engkau ada di saat aku menangis,,,

IBU....
Kau sangat berarti untukku
Memberi damai dan membagi kasih,
Jangan pergi&tinggalin dariku,
Sebelum aku mampu membahagiakanmu.....






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''ayah''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Kepergianmu seketika mendewasakan aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama
Kepergianmu mengajarku
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa&berjuang demi kebahagiaan anak-anakmu
Hari ini aku menemuimu, ayah
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''CINTA PERTAMA KU"




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Dikala senja datang menghampiriku
Kau bawakanku cinta yang tulus
Yang belum pernah aku dapatkan sebelumnya
Hatiku bak burung yang terbang dengan bebas
Dengan riang bersama cinta yang kau berikan padaku.
Kau berikanku rasa yang berbeda..
Ia tak sama.. ia bahagia..
Senyum yang begitu biasa terlihat sangat istimewa..
CINTA PERTAMA dalam jiwa..
Menarilah bagai camar bebas di angkassa..
Riuh air terdengar gemericik..
Bagitu indah dan mengusik..
Hati dan fikiranku begitu asik..
Kamu yang hadir memberiku banyak cinta yang unik..
Engkaulah CINTA PERTAMA yang kumiliki..
Dan akan kujaga hingga nafas ku terhenti.....






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''ke sedihanku ke bahagia'an mu''




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Kenapa ke puraan mu begitu berbisa
kini diriku terjebak dalam setiap anganku…
menanti dan terus menanti kesetiaanmu
meneteskan butiran kecewa dalam penantianku..

Kenapa kau hadirkan sebuah syair cinta untukku
tapi kau hanya menaburkannya dalam badai penghianatan…
memulai semua dengan kata-kata manis yang pahit dalam kesendirianku..
ku menangis untuk kebahagiaanmu…

semoga kau bahagia setelah meluluhkan semua kebahagiaanku
semoga penyesalanmu tak pernah datang untukku…
selamat tinggal sisa-sisa harapanku yang hampa..
terbanglah engkau melemparkan penderitaanku yang tak berujung….
Selamat tinggal masa lalu ku........






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''bulan Ramadhan"




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Tiada kata yang dapat terucap
Hati merasa malu
Dalam kalbu aku bisa menjerit Tuhan,
Batin menangis,
Betapapun dosa itu
Aku yakin KAU maha pengampun
Saat aku sedih
Hanya padaMulah aku cerita
Saat aku marasa sendiri
Aku yakin Kaupun bersamaku Tuhan
Aku rela saat ini jika harus menghadapmu
Jika ITU LEBIH BAIK
RidhoMUlah yang senantiasa aku harap
Maafkan dosaku Tuhan
Maafkan aku wahai semua hamba Allah yang ada dialam fana ini.

"Marhaban Ya Ramadhan"
Mohon maaf lahir dan bathin.






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

''Trauma karena CINTA mu"




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


ketika CINTA datang pada ku....
Aku enggan tuk menyambutnya...
Kau berikan aku harapan tuk menCINTAimu...
Setiap kali kau tawarkan CINTA untukku...

Tapi aku ragu....
Karena aku bukanlah yang terbaik untukmu...
Aku hanya laki-laki biasa...

Jujur...
Aku suka kamu...
Aku sangat menCINTAimu...
Dan aku sangat menyayangi kamu...

Tapi aku takut...
Akan kecewa ke sekian kalinya...
Diriku&hati ku,,bukanlah sebuah boneka mainanmu..
Yang mudahnya kau jadikan mainan untuk menghibur hari-hari mu.....






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

"DI ujung malam"




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Yaa ALLAH …
berlinang air mata hamba saat ini….
Bertanya bathin hamba ini….
Bagaimanakah pandangan ENGKAUÂ pada hamba saat ini…?
Terlalu ngeri hamba tuk membayangkannya…
Yaa ALLAH…sedemikian kelam jiwa hamba terbalur dosa….

Adakah pantas tuk bersujud di duli TUAN TUHAN SEGENAP ALAM…???
Yaa RABB…masih pantaskah diri ini menghambakan diri pada MU ??….
Sedangkan hampir di setiap saat diri ini menjadi

hamba nafsu…
hamba harta..
hamba syahwat…
hamba angkara murka..
dan hamba dunia…
dan hamba-hamba selain ENGKAU..????

Yaa ROHMAAN Yaa ROHIIM…masih berkenankah ENGKAU dengar dan kabulkan apa yg hamba pinta ??

Saat ini…
hamba mohon dengan segenap jiwa raga yg dalam genggam-MU YANG MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG….;
“Peliharalah kerinduan di batin ini akan belaian karuniamu…
walau tak pernah kurang karunia MU.”

“Jangan tinggalkan hamba walau hanya sesaat”
“Jadikanlah apa yg menjadi keridlo’an MU adalah Keridlo’an hamba juga”






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Senin, 26 November 2012

"Penyesalan"




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Suara suara binatang malam
Menambah khusyu kubaca kalam
Mencari arti hidup
Saat nur Ilahi kian meredup

Hidupku mencari mati
atau bergelimang harta dalam peti
Nista
Dan binasa

Terbang di atas derita dalam jiwa
Lalu melayang mengawang kecewa
Bersujud
tanpa wujud

Ya Rabbi,
Ya Rabbi,
Jengah di tengah aku yang lengah
Dendam dipadam kau yang menggenggam

Kuharap nur
Untuk ikuti jiwa jiwa yg tlah gugur
Biar nanti binasa
Matiku tak hanya bawa dosa

Menggila dalam liang lahat
Terkubur bersama beribu ribu subuhat
Dalam agama menjadi jahil
Dalam harta dan nyawa terlebih bakhil

Genggam hatiku dalam Din-Mu
Sertakan ragaku dalam rencana-Mu
Jadikan hamba manusia penuh syukur
Tundukan jiwa bersujud dan tersungkur

Biar kugali sukma
Biar kemenangan yang menggema
Beri hamba pembeda
Dari fitnah yang tak kunjung reda

Berilah hamba kesempatan;
Tunjukilah jalan kebaikan;;;;






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

"Abadi Cinta ku"




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Selalu kuabadikan cinta ini untukmu..
membalutkan sepi yang kerap menyapu dalam relung hati…
mematri kasih hanya untukmu...
hingga diujung waktu ajal terjemput...

menghadang langkah letihku namun,,
perjalanan ini panjang untuk kita tempuhi diatas pilar yang terjaga.
mari kita bergandeng merenda hari dengan sulaman cinta
penuh warna kasih mesra dalam suka ataupun duka
kan menyelimut bilur_bilur keikhlasan dari kedalaman jiwaku
dan beralas tilam kesabaran dari ranting qalbumu…

merunduk kita dalam getar simpuh menderma baitan lafadz do’a ,,
kehadirat TUHAN YME,
bersyukur hingga hari esok datang menjelang…
semoga cinta ini tak henti bersemi diatas lempung kesabaran ..
tak bosan mengiring keikhlasan tak juga beranjak disaat itu,
sekarang hingga hembusan nafas terakhir….

maka kini kupinta kepadamu wahai penilam cahaya kasihku….
‘Cintailah aku dengan segenap kesabaranmu
dan keikhlasanmu demi meraih keridhaan TUHANku….’







ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

"Tak berdaya melupakanmu"




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Saat jantungku berdetak…
perasaan itu semakin hebat…
nalurikupun semakin kalut,
kusut dan berantakan…

segenggam dalam hidupku tak pernah kurasa seperti ini,
semakin jauh,
semakin terlarut semakin tak berarah…
Seperti syair lagu yg ku tulis
” telah semua ku coba, tuk menepikan perasaan ini..

namun ku tak bisa..
sebab setiap aroma yg ku hirup selalu menjadi jelmaanmu,
yang menghantui, yang menyelimuti nadi di dalam darahku..

tetapi,
aku tidak bisa melakukan persembahan apapun,
bahkan aku tidak mampu berkorban untuk memilikimu
dan aku hanya terdiam memandangi foto mu..

sesaat batinku tersiksa,
itu selalu kunikmati...
sesaat hatiku terluka,
itu membuatku bahagia...
seperti itulah engkau ..
wahai yang ku puja selama ini,
sungguh mengagumimu,
benar-benar membuatku tak berdaya
akan melupakan dirimu,,,,







ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

"Lukaku"




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Debaran ombak mengikis desiran pasir
Hembusan angin yang menjeritkan helaian rambut ini
Tak sanggup aku berdiri di tepi karang yang sepi
Tanpa kehadiran dirimu,,,,,

Oh bintang hati...
Tak mampu aku melakukan semua yang biasa ku lakukan
karna perih yang kurasakan telah merasku ke aura tubuhku
karna semangat ini pudar dan terhantam ombak
terdampar di pulau yang jauh disana
dan begitu saja hilang dengan sekejab...

lukaku ini…
menusuk ulu hati dan menarik nadi
melumpuhkan jantung dan merajam tubuh ini
dengan kedipan matanya dia menghancurkan semua
senang hati menjadi derita yang melekat..

hanya ada duka lara yang terhibaskan luka
ya tuhan yang maha kuasa
berilah aku penerang dalam ku meniti kehidupan
berikan aku jalan yang hingga ku sampai tujuan......







ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

"Sakit"




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


mengapa disaat kulewati jalan ini,
kuteringat bayangmu....
kenangan yang indah saat kita bersama seakan hidup lagi
kutak kuasa menahan sesak yang sangat mendalam dihatiku

seandainya kau ada di sisiku,,
pasti aku akan kuat tuk menghadapinya..
malam yang kelam tanpa hadirnya rembulan dihadapanku
membuat luka ini semakin dalam dan kehampaan dalam hati

hati yang telah ditinggal oleh kekasihnya entah kemana
hati yang terus merenung dalam kesunyian dan sangat dingin
derasnya hujan yang turun menambah kepedihan hati ini
seakan alam menangis untukku yang telah ditinggalkannya
nyanyian hujan dimalam itu menambah perih rasa hatiku
kapankah berhenti semua penderitaaan ini ?????????

tetapi semakin lama kusadari siapakah aku ini
membuatku tegar tuk menghadapi semua ini
hanya mungkin aku tak bisa untuk sepenuhnya melupakanmu

tetapi aku akan berusaha untuk melakukannya
didalam heningnya malam yang hadir pada malam" ku
kuterus berusaha untuk membiarkan bayangmu hilang
ditengah merdu nyanyian hujan dan sakitnya hatiku
kuterus berdoa agar kau bahagia dengannya.........






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

" Cinta Hakiki "




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Kala senjaku berkabut rindu,
Ketika gerimis menghias ruang waktu,
Menjemput malam menuju peraduan
Memeluk bayang dalam erat impian
Tak akan pernah aku lupa,,,

kala erat jemari mu
menemani resah rindu di hati kita
Di kala senda gurau menghiasi jalinan kisah yang terpaut mesra
Tentangku yang berjalan dalam kisah hidupmu
Tentangmu penoreh cerita terindah dalam hidupku…


Jika nanti kau merindukanku
Ingatlah aku dalam kenangan lalu
Karena mungkin saat itu aku telah jauh disana

dan telah berlalu dalam kisah yang pernah kita ukir dulu
Ketahuilah, kau kan tetap menjadi CINTA terindah dalam hatiku,
Karena kau adalah mimpi yang selama ini menguatkanku,,,

Kau CINTA terindah yang takkan kubiarkan waktu menghapusmu
Jika esok aku telah tiada

Mungkin pula aku telah hilang di rimba asa
Atau mungkin senja menenggelamkan raut rupa....


Ku harap kau tegar melangkah,,

dalam setiap lembar kisah yang akan tercipta..
Untukmu CINTA terindahku,
Ingatlah..
Bahwa aku takkan pernah sedetikpun meninggalkanmu,
Sadarilah..


Hanya sebatas ragaku ini yang melambaikan salam perpisahan
Namun hati ini takkan pernah beranjak pergi dari sisimu

Kerinduan…
Kenangan…


Terukir indah dalam sebuah bingkai kehidupan..
Jika aku boleh meminta pada Tuhan,
Aku tak pernah ingin ada perpisahan…
Aku tak pernah ingin ada kehilangan…
Aku tak pernah ingin ada kematian…

Ketahuilah…
Bukan karna aku ingin melepasmu,
Namun jemari takdir terlalu erat menahan khilaf,,
jiwa yang tak pernah aku minta…






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

" Pergilah Dengan Senyum Manismu "




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Telah terlewati cerita ini
Jiwa yang berbeda
Bercerita tak tentu arah
Hingga sampailah ia ke puncaknya

Namun selalu menemui beling - beling penghancuran
Kata-kata manis selalu terucap
Hingga hati terbujuk luluh olehnya
Aku percaya jika dia menjaganya

Tapi terserah jika dia ingin mempermainkannya
Aku akan diam namun mata, hati dan tangan ini tak akan diam..
Tak akan diam untuk mereka yang menumpahkan bintik hitam
Kau yang akan lihat nanti

Siapa yang akan tabah tersenyum
Namun jangan kau sesali
Jika tak ada yang seperti apa yang pernah kau rasakan saat ini
Tinggal beberapa saat lagi
Pertemuan akan berakhir dengan kehilangan dan semua kenangan
Pergilah kasih.....
dengan senyuman manismu.........







ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Minggu, 25 November 2012

[[ TA'ARUF ]]




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


TA'ARUF



Blog saya sebelumnya telah membahas tentang Pacaran, dan sekarang kita membahas tentang Ta'aruf yang masih ada kaitannya dengan Blog yang kemarin..... yuuuk Baca....!

^____^
Pertama:
Ta’aruf itu sebenarnya hanya untuk penjajagan sebelum menikah. Jadi kalau salah satu atau keduanya nggak merasa sreg bisa menyudahi ta’arufnya. Ini lebih baik daripada orang yang pacaran lalu putus. Biasanya orang yang pacaran hatinya sudah beraut sehingga kalau tidak cocok sulit putus dan terasa menyakitkan. Tapi ta’aruf, yang Insya Allah niatnya untuk menikahi Lillahi Ta’ala, kalu tidak cocok bertawakal saja, mungkin memang bukan jodoh. Tidak ada pihak yang dirugikan maupun merugikan.
Kedua:
Ta’arauf itu lebih fair. Masa penjajagan diisi dengan saling tukar informasi dengan saling tukar informasi mengenai diri masing-masing baik kebaikan maupun keburukan, bahkan kalau kita tidurnya sering ngorok, misalnya, sebaiknya diberitahukan kepada calon kita agar tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari. Bagitu pula dengan kekurangan-kekurangan lainnya, seperti mengidap penyakit tertentu, engga bisa masak, atau yang lainnya. Informasi bukan cuma dari si calon langsung, tapi juga dari orang-orang yang mengenalnya (sahabat, guru ngaji, keluarga , dan orang tua si calon). Jadi si calon enggak bisa ngaku-ngaku dirinya baik. Ini berbeda dengan orang yang pacaran yang biasanya semu dan kepura-puraan. Yang perempuan akan dandan habis-habisan dan malu-malu (sampai makan pun jadi sedikit gara-gara takut dibilang rakus). Yang laki-laki biarpun lagi bokek tetap berlagak kaya traktir ini itu (padahal dapet duit dari minjem temen, atau hasil ngerengek ke orang tua tuh).
ketiga:
Dengan ta’aruf kita bisa berusaha mengenal calon dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (hehhe kaya proklamasi). Hal ini bisa terjadi karena kedua belah pihak telah siap menikah dan siap membuka diri, baik kelebihan maupun kekurangan. Ini kan termasuk penghematan waktu yang besar. Coba bandingkan dengan orang pacaran yang sudah lama pacarannya sering tetap mesra tapi belum bisa mengenal pasangannya. Bukankah sia-sia belaka?
Keempat:
Melalui ta’aruf kita boleh mengajukan kriteria calon yang kita inginkan. Kalau ada hal-hal yang cocok Alhamdulillah tapi kalu ada yang kurang sreg bisa dipertimbangkan dengan memakai hati dan pikiran yang sehat. Keputusan akhir puntetap berdasarkan dialog dengan Allah melalui sholat Istikharah. Berbeda dengan orang yang mabuk cinta dan pacaran. Kadang hal buruk pada pacarnya, misalnya suka memukul, suka mabuk, tapi tetap bisa menerima padahal hati kecilnya tidak menyukainya. Tapi karena cinta (atau sebenarnya nafsu) terpaksa menerimanya.

Kelima:
Kalau memang ada kecocokan, biasanya jangka waktu ta’aruf ke khitbah (lamaran) dan ke akad nikah tidak terlalu lama. Ini bisa menghindarkan kita dari berbagai macam zina, termasuk zina hati. Selain itu tidak ada perasaan “digantung” pada pihak perempuan. Karena semuanya sudah jelas tujuannya adalah untuk memenuhi sunnah Rasulullah yaitu menikah.
Keenam:
Dalam ta’aruf tetap dijaga adab berhubungan antara laki-laki dan perempuan. Biasanya ada pihak ketiga yang memperkenalkan. Jadi kemungkinan berkhawalat (berdua-duaan) kecil yang artinya kita terhindar dari zina.
Nah, ternyata ta’aruf banyak kelebihannya dibandingkan dengan pacaran dan Insya Allah diridhoi. Jadi, sahabat… kita mau mencari kebahagiaan dunia akhirat dan menggapai ridhoNya atau mencari kesulitan, mencoba-coba melanggar dan mendapat murkaNya?






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

[[ PACARAN ]]




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Zaman sekarang gampang banget ketemu sama orang yang lagi pacaran. Di jalan, Mall, Kampus, di mana-mana. Apalagi sekarang kan ada acara TV yang nyomblang-in orang sampai ke pengeksposan pernyataan cinta segala.
Sebetulnya apa sih pacaran? Biasanya kalau ada cowok dan cewek yang saling suka, salah satunya nyatain cinta dan yang lainnya menerima, itu berarti udah pacaran. Buat sebagian orang, pacaran itu isinya jalan berdua, makan, nonton, curhat-curhatan. Pokoknya “Just For Fun lah…”. Ada juga orang-orang yang tujuannya untuk lebih mengenal sebelum pernikahan.
Sebagai umat Islam kita perlu lho mengkritisi apakah praktek pacaran yang banyak dilakukan orang sesuai atau tidak dengan aturan-aturan dalam Islam.

Pertama:
Orang yang kalau lagi pacaran maunya berdua terus. Ah, yang bener? Iya apa iya?
Beberapa hari enggak ditelpon udah resah, seharian enggak di sms udah kangen. Begitu ketemu ketemu pengen memandang wajahnya terus, wah pokoknya dunia serasa milik berdua dan hati berbunga-bunga. (Pengalaman)
Apalagi kalau pake acara mojok berdua, di tempat sepi, mesra-mesraan. Waduh, hati-hati deh…. !!, soalnya Rasulullah SAW bersabda,
“Tiada bersepi-sepian seorang lelaki dan perempuan, melainkan syetan merupakan orang ketiga diantara mereka”


Kedua:
Kalau lagi pacaran seperti dimabuk cinta. Lupa yang lainnya. Dunia serasa milik berdua yang lainnya ngontrak! Nah lho…?. Hati-hati juga nih, nanti kita bisa lupa sama tjuan Allah menciptakan kita (manusisa). FirmanNya:
“Dan tidak Kucipatakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepadaKu” (Q.S 51:56)


Ketiga:
Bukan rahasia lagi kalau di jaman serba permisif ini seks udah jadi bumbu penyedap dalam pacaran. Majalah Kosmopolitan juga mengadakan riset di lima Universitas terbesar di Jakarta, dan ternyata dari yang aktivitas seksual, sebanyak 67,1% pertama kali melakukan dengan pacarnya. Memang banyak orang pacaran awalnya enggak menjurus ke sana (seks). Tapi gara-gara sering berdua, ada kesempatan, dan diem-diem syetan udah ngerubung tanpa kita sadari atau tidak, yah terjadilah. Pertama pegang tangan, terus rangkul pundak, terus cium pipi, terus…terus…wah bisa kebablasan deh. Jangan salah lho Agama kita melindungi kita dengan melarang melakukan perbuatan-perbuatan itu . FirmanNya :

“Dang janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya Zina itu adalah suatu pekerjaan yang keji dan suatu jalan yang buruk (Q.S. 15:32)”

Ternyata Al-Qur’an udah melakukan tindakan preventif dengan melarang mendekatinya, bukan melarang melakukannya. Rasulullah SAW juga bersabda,
“Seandainya kamu ditusuk dengan jarum besi, maka itu lebih baik bagimu daripada menyentuh perempuan yang tidak halal bagimu”
 jadi, pegang-pegangan tangan juga mesti dihindari tuh ….



Keempat:
Ternyata pacaran bukanlah jaminan akan berlanjut ke jenjang Pernikahan. Banyak orang disekitar kita yang sudah bertahun-tahun pacaran ternyata kandas di tengah jalan yang gak jelas. Pacaran pun tidak menjadikan kita tahu segalanya tentang dia, banyak yang sikapnya berubah setelah menikah.
Kalaulah kita kini tahu praktek pacaran gak menjadi suatu jaminan bahkan banyak melanggar aturan Allah dan tidak mendapat ridho-Nya, masihkan kita yang mengaku hambaNya, yang menginnginkan surgaNya, yang takut akan siksa nerakaNya, masih melakukannya?
Tapi kalau bukan dengan pacaran gimana caranyaketemu jodoh? Jaman sekarang kan kita gak bisa gampang percaya sama orang, jadi perlu ada penjagaan. Islam punya solusi yang matap dan OK dalam memilih jodoh istilahnya Ngetop dengan nama Ta’aruf yang artinya Perkenalan. 






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Kamis, 22 November 2012

larangan rasulullah saw. melakukan hal-hal yang berbentuk kemusyrikan




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


larangan rasulullah saw. melakukan hal-hal yang berbentuk kemusyrikan
      allah swt. mengutus rasul kita yang mulia muhammad saw. setelah kemusyrikan merata di masyarakat, dan telah berakar dan telah lenyap dakwah nabi ibrahim as., maka beliau saw. menampakkan pengingkarannya terhadap bentuk-bentuk kemusyrikan seperti menyembah berhala dan patung, begitupun dengan bentuk-bentuk penyimpangan jahiliyah yang lain, kemudian kaumnya membenci dan mengadakan permusuhan dengan beliau saw. beserta kaum yang telah beriman kepadanya , mereka mengatakan dengan sombong dan mengingkari apa yang di serukan kepada mereka:
"apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu tuhan yang satu saja? sungguh, ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan".[1]
      maka bentuk pengingkaran rasulullah saw. terhadap bentuk-bentuk kemusyrikan yang di lakukan oleh orang musyrik ialah tawaf mereka mengelilingi patung-patung, dan mereka bertawassul (meminta pertolongan kepada patung-patung tersebut), maka rasulullah saw. senantiasa mendakwahi mereka dengan ramah dan lemah lembut dengan menjelaskan bahaya dari perbuatan mereka, beliau saw. mengatakan: "kecelakaan bagi kalian, kecelakaan bagi kalian", rasulullah saw. khawatir mereka mendapatkan azab allah swt. atau kebencian-nya di karenakan perbuatan mereka yaitu tawaf mengelilingi patung-patung.
      dari ibn abbas radhiyallahu'anhu  ia berkata: "orang-orang musyrik mengatakan: "kami memenuhi panggilanmu, tidak ada sekutu bagimu". maka rasulullah saw. bersabda : "kecelakaan bagi kalian cukuplah kalian mengatakan perkataan tersebut dan jangan kalian menambahnya dengan mengatakan: " [2] "kecuali sekutu adalah untukmu, kamu memilikinya dan apa yang kamu kuasai"., mereka mengatakan perkataan ini  ketika mereka sedang bertawaf di baitullah".[3]
      di dalam kitab mur'aathul mafaatih syarh misykaatu mashaabih al mubaarak fuuri rahimahullah mengatakan: "di dalamnya terdapat penjelasan bahwasanya barangsiapa yang melihat kemungkaran dan tidak mampu untuk merubahnya dengan tangan maka rubahlah dengan perkataan, karena kalimat (qad-qad artinya: cukuplah kalian mengatakan hal tersebut yaitu "kami memenuhi panggilanmu dan tidak ada sekutu bagimu" dan jangan menambahnya dengan mengatakan : "kecuali sekutu adalah untuk-mu, engkau memilikinya dan apa yang kamu kuasai". perkataan rasulullah saw. ini adalah pengingkaran (karena pada waktu itu beliau saw. belum mampu merubah kemungkaran tersebut dengan tangannya)".[4]
      kejadian ini bukan satu-satunya kejadian yang di hadapi rasulullah saw. di dalam kehidupannya, sementara perbuatan yang mereka lakukan sangat berbahaya, karena hal tersebut adalah termasuk dari praktek-praktek kemusyrikan, bahkan hal ini berlangsung terhadap orang-orang yang baru masuk islam dari golongan sahabat , maka rasulullahpun kembali menasihati mereka dengan cara yang ramah dan lembut, dan menjelaskan kepada mereka bahwa betapa besar dosa dari perbuatan mereka dengan memberikan gambaran terhadap mereka, sebagaimana yang terdapat dalam sunan tirmidzi dari abi waaqid al laitsi radhiyallahu'anhu ia berkata: "kami keluar bersama rasulullah saw. ke hunain sementara kami baru masuk islam, mereka masuk islam di hari fathu makkah, ia berkata: lalu kami melewati sebuah pohon, maka kami mengatakan wahai rasulullah buatkanlah kami dzaatu an waath (sebuah pohon besar yang rindang dan mempunyai cabang atau ranting yang banyak dan orang-orang kafir menggantungkan senjatanya di pohon tersebut), orang-orang kafir mempunyai sidrah (sejenis pohon) yang mereka berdiam di sekitarnya, dan mereka menggantung senjata mereka di tempat tersebut dan mereka menyebutnya dzaatu 'anwaath, ketika kami telah selesai menyampaikan hal tersebut kepada rasulullah saw. maka beliau bersabda: "allah maha besar, demi yang jiwaku berada di genggaman-nya kalian telah mengatakan sebagaimana yang telah di katakan oleh bani israil terhadap musa as.: buatkanlah kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan". beliau bersabda: sesungguhnya kalian adalah kaum yang bodoh, yang mau mengikuti cara-cara orang-orang sebelum kalian (yang sesat)".[5]  di keluarkan oleh tirmidzi dan abi 'aashim dan lafadz ini darinya.
      alangkah agung dan indahnya perkataan rasulullah saw.  dan ramah terhadap orang  yang memujinya, dan di katakan di dalamnya "maka ia benar" hanya saja rasulullah saw. tidak mengejutkannya dengan membalas pujiannya dan tidak melempari mukanya dengan tanah serta tidak berlaku kasar terhadapnya, akan tetapi beliau saw. berkata kepada mereka:
"katakanlah dengan perkataan kalian, atau dengan sebagian perkataan kalian".
     
sebagaimana yang terdapat dala musnad ahmad bin hanbal rahimahullah dari abdullah bin syakhir ia mengatakan: aku berangkat dengan utusan bani 'aamir ke rasulullah saw. maka kami mengatakan: anda adalah sayyid (tuan)  kami, maka beliau saw. bersabda: "yang tuan adalah allah swt.". kami mengatakan: yang terbaik bagi kami dan yang teragung keadaannya, maka beliau saw. bersabda: "katakanlah dengan perkataan kalian (istilah kalian sehari-hari), atau dengan sebagian perkataan kalian, agar setan tidak memperdaya kalian".[6]

                                                                                                                                    


[1]  surah shaad: 5.
[2] kalimat (wailakum qad-qad) imam an nawawi rahimahullah mengatakan di dalam syarh shahih muslim (8/90) dan telah di kutip dari al qaadi 'iyaadh bahwasanya beliau berkata: di riwayatkan dengan di sukun huruf "dal"nya dan di kasra 8/90 dengan di tanwin, artinya: cukuplah kalian dengan hal ini dengan perkataan ini لبيك لا شريك لك  dan jangan menambahnya".
   
[3] di keluarkan oleh imam muslim di dalam kitab shahihnya pada kitab tentang haji (2/843/1185) dan al baihaqi di sunan al kubra' (5/45-46).

[4]  mura'aatul mafaatif (6/368).
[5]  sunan tirmidzi (4/475/2180) dan beliau mengatakan hadits ini adalah hadits "hasan shahih".
[6] di keluarkan oleh imam ahmad di kitab al musnad (4/24, 125) dan abu daud di dalam kitab sunannya pada kitab mengenai adab (5/154-155/4806).






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Nabi muhammad saw. adalah seorang pemaaf




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


muhammad saw. adalah seorang pemaaf
oleh: syekh faragh hady

siapa yang membaca dan meniliti sejarah kehidupan orang-orang besar dan para pemimpin yang telah meraih kemenangan setelah mengalami kekalahan, dia akan mendapati pada diri mereka satu sifat yang di miliki oleh mereka semua, tidak ada yang selamat dari sifat tersebut kecuali para nabi yaitu sifat pembalasan dendam.
akan tetapi muhammad saw. telah memberikan satu contoh yang sangat ideal ketika telah meraih kemenangan, walaupun beliau telah terusir dari mekkah dan tertahan semua harta bendanya dan teraniya oleh penduduk mekkah dengan penganiyaan yang sangat pedih di permulaan kenabian beliau, akan tetapi setelah beliau meraih kemenangan, jiwanya yang agung dan akhlaknya yang  mulia tidak memperkenankan untuk membalas dendam, bahkan beliau memaafkan setiap yang telah menzaliminya dan memaafkan setiap orang dengan pemaafan yang umum, sementara beliau mampu untuk membalas dendam kepada mereka dengan pembalasan yang pedih.
beliau bersabda kepada mereka: “pergilah kalian! karena kalian bebas..”.
demikianlah islam telah mendidik muhammad saw. dan para pengikutnya dengan akhlak yang mulia ini, yang terbebas dari segala ikatan sifat egois. bagaimana tidak, sementara kitabnya yang di turunkan kepadanya mengatakan: “ jadilah engkau pemaaf! dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh”. (qs. al a’raaf: 199).
muhammad rasulullah saw. adalah seorang yang menyukai kemudahan
muhammad saw. senang mempermudah urusan orang lain, dan tidak menyukai sikap keras terhadap orang lain dan mempersulit urusan mereka.
beliau saw. bersabda kepada para pengikutnya: “gembirakanlah mereka dan jangan bersikap keras terhadap mereka, mudahkanlah mereka dan jangan persulit”.
beliau juga bersabda: “sesungguhnya kalian di utus untuk mempermudah mereka, dan kalian tidak di utus  untuk mempersulit mereka”.






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

SENYUM ROSULULLAH




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


muhammad saw. slogannya adalah senyuman
oleh: syekh faragh hady
di zaman yang penuh dengan tekanan masyarakat dan penyakit-penyakit jiwa, manusia sangat membutuhkan senyuman, seperti senyuman yang telah di praktekkan oleh muhammad saw. kepada wajah-wajah yang telah beriman kepada risalahnya.
rasulullah saw. dan para pengikutnya yang beriman kepadanya dan yang menekuni ajarannya terhindar dari keletihan hidup dan tekanan masayarakat, dan mereka terhindar dari  krisis-krisis kejiwaan yang menyebabkan susahnya kehidupan manusia, beliau dan para pengikutnya mendapatkan kebahagiaan dan ketentraman hati.
senyum adalah salah satu syi’ar muhammad saw. dalam segala tindakannya,  di mana beliau tidak memandang kecuali dengan senyuman, senyumannya yang manis menghapus kepedihan orang yang menemuinya, dan mengobati luka orang yang menemaninya.
dari abdullah ibn harits mengatakan: “ aku tidak pernah melihat seorangpun banyak tersenyum dari rasulullah”.
akan tetapi rasulullah saw. tidak keluar dari batas-batas etika dan kemuliaan dengan banyak tertawa terbahak-bahak akan tetapi beliau tersenyum dengan penuh etika dan terhormat.
dari abdullah ibn harits berkata: “ rasulullah saw. tidak pernah tertawa kecuali tersenyum”.  (hr. tirmidzi).
artinya beliau tertawa dengan sederhana tanpa membuka lebar mulutnya dan terbahak-bahak yang tidak sesuai dengan etika yang baik dan kemuliaan.






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Senin, 19 November 2012

Rasulullah saw.memotivasi para suami untuk bergaul dengan cara yang baik terhadap isteri-isteri mereka




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


rasulullah saw. mengajari umatnya dengan perkataannya tentang bagaimana cara berinteraksi  atau bergaul yang baik terhadap isteri, sebagaimana juga beliau saw. memberikan contoh dengan perbuatan tentang hal tersebut, banyak sekali hadits-hadits yang shahih dari rasulullah saw. yang menjelaskan tentang hal tersebut, namun di sini saya hanya akan mengutip sebahagiannya saja, yaitu:


1. hadits yang di riwayatkan oleh imam bukhari dan muslim dari hadits abu hurairah ra. bahwasanya rasulullah saw. bersabda: aku mewasiatkan kepada kalian mengenai perempuan (peliharalah mereka) dengan baik, karena perempuan itu tercipta dari tulang rusuk (yang bengkok), dan sesungguhnya tulang yang paling bengkok yang terdapat pada tulang rusuk adalah bagian atasnya, jika kamu hendak meluruskannya (dengan cara paksa) maka kamu akan mematahkannya, sementara jika kamu membiarkannya maka ia akan senantiasa bengkok, maka aku berwasiat kepada kalian mengenai perempuan dengan baik”.
 (hr. abu hurairah ra., hadits shahih, al muhaddits: bukhari, sumber: al jaami’ as shahih, hal/no: 3331).
 dalam riwayat imam muslim di katakan bahwa: sesungguhnya perempuan di ciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dia tidak akan lurus dengan cara apapun, jika kamu bersenang-senang dengannya maka kamu akan bersenang-senang dengannya dalam keadaan ia seperti itu, dan jika kamu (paksakan) untuk meluruskannya maka kamu akan mematahkannya, dan patahnya adalah talak (perceraian)”.
 (hr. abu hurairah ra., hadits shahih, al muhaddits: imam muslim, sumber: al musnad as shahih, hal/no: 1468).
 maka perhatikan, bagaimana rasulullah saw. berwasiat mengenai mereka (perempuan) dan beliau saw. juga menjelaskan mengenai tabi’at (watak) mereka, supaya hal tersebut bisa menjadi faktor di terimanya wasiatnya, karena jika tabi’at seorang perempuan adalah bengkok, maka sudah semestinya seorang suami adalah bersabar menghadapi mereka, dan tidak bosan agar ia bisa berada di jalan yang lurus.


2. rasulullah saw. senantiasa mengulang-ulangi wasiat ini di setiap ada kesempatan, seperti rasulullah saw. mengucapkannya pada khutbah haji wada’, yaitu:
  “aku berwasiat kepada kalian mengenai perempuan dengan baik, karena sesungguhnya mereka di sisi kalian adalah seperti pelayan, kalian tidak berhak atas mereka sedikitpun kecuali hal itu, kecuali jika mereka melakukan perbuatan yang keji dengan jelas, jika mereka melakukan hal tersebut maka berpisahlah tempat tidur dengan mereka, dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak mencederakan, jika mereka mentaati kalian maka janganlah kamu mencari-cari jalan (alasan-alasan) atas mereka, sesungguhnya kalian mempunyai hak terhadap isteri kalian sebagaimana isteri kalian mempunyai hak terhadap diri kalian, adapun hak kalian terhadap isteri kalian ialah dia tidak membiarkan seseorang mengambil hak kalian darinya dan tidak mengizinkan masuk kedalam rumah orang-orang yang anda tidak senangi, dan hak mereka terhadap kalian ialah memberikan mereka pakaian dan makanan (menafkahi mereka dengan cara yang baik)”.
 (hr. ‘amru bin al ahwash, hadits hasan, al muhaddits: al baany, sumber: shahih ibn majah, hal/no: 1513).
rasulullah saw. senantiasa mengulangi wasiatnya ini (mengenai perempuan) untuk mengajarkan kepada mereka mengenai watak seorang perempuan sebagaiamana yang telah di jelaskan pada hadits di nomor sebelumnya, karena sebagian suami tidak mampu menghadapi hal tersebut yaitu orang-orang yang tidak mampu mengontrol dirinya ketika sedang marah, maka ia menuruti watak perempuan yang bengkok dan ia menceraikannya, sehingga bercerai berailah atau berantakanlah keluarganya.


3. oleh karena itu rasulullah saw. mengajari para suami dalam hadits yang lain untuk senantiasa bersikap dengan baik dengan keluarganya, yaitu: “ janganlah seorang mukmin  (suami) memarahi mukminah ( isterinya), jika ia tidak menyukai dari isterinya salah satu perangainya, karena mungkin saja ia akan menyukai perangainya yang lain”.
 (hr. abu hurairah ra., hadits shahih, al muhaddits: muslim, sumber: al musnad as shahih, hal/no: 1469). 


4. rasulullah saw. bersabda kepada mereka: sesungguhnya diantara kesempurnaan iman orang-orang mukmin ialah yang berakhlak baik dan berlemah lembut terhadap keluaraga mereka”.
(hr. aisyah ra., derajat hadits: sanadnya shahih atau hasan atau yang mendekati ke2nya, tirmidzi mengatakan kami tidak mengetahui bahwa abu qilabah mendengarkan dari aisyah ra., al muhaddits: al mundziri, sumber: targhib wa ttarhib, hal/no: 95/3).


5. rasulullah saw. bersabda: sebaik-baik di antara kalian ialah yang terbaik buat keluarganya, dan saya berinteraksi dengan baik terhadap keluargaku”.
(hr. aisyah ra., sanadnya shahih, al muhaddits: ibn jarir at tabari, sumber: musnad umar, hal/no: 408/1).


6. rasulullah saw. bersabda: setiap sesuatu yang di dalamnya tidak terdapat zikir kepada allah swt. maka itu adalah hal yang sia-sia atau permainan, kecuali empat hal yaitu: seorang laki-laki berjalan di antara dua tujuan, mendidik kudanya, bersenang-senang dengan isterinya, dan belajar berenang”.
 (hr. jabir bin abdullah al anshari atau jabir bin ‘umair ra., sanadnya bagus (jayyid), al muhaddits: al mundziri, sumber: at targhibu wa ttarhib, hal/no: 248/2). 


dan masih banyak lagi hadits-hadits yang lain, yang menganjurkan untuk bergaul dengan baik terhadap isteri dan keluarga.
 rasulullah saw. mendidik isterinya dengan baik jika hal tersebut di perlukan. dan bersamaan dengan pergaulan-pergaulan yang baik yang rasulullah saw. sendiri praktekkan kepada para isterinya (ummahatul mu’minin) seperti : kasih sayang, kelembutan dan kesetiaan, hanya saja hal tersebut bukan di setiap keadaan, karena rasulullah saw. adalah seorang  yang bijaksana yang meletakkan setiap tindakan pada tempatnya  yang sesuai dengannya, maka ketika di perlukan untuk bersikap ramah, penuh dengan kasih sayang dan kelembutan maka beliau melakukannya, akan tetapi jika yang di perlukan adalah kekerasan, didikan, atau larangan maka beliau melakukannya.

karena perempuan-perempuan terlahir dengan watak yang bengkok, mempunyai perasaan yang dalam, mereka membutuhkan kepada orang yang dapat meluruskannya, mendidiknya, oleh karena ini, allah swt. memberikan kepada suami tanggung jawab ini, allah swt. berfirman, yang artinya: 

“kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena allah swt. telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang ta’at kepada allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena allah telah memelihara mereka. wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka menta’atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. sesungguhnya allah maha tinggi lagi maha besar”. (qs: an nisaa’: 34).

rasulullah saw. dalam bergaul dengan isteri-isterinya tidak mampu untuk memberikan nafkah yang lebih kepada para isterinya, supaya hal ini bisa menjadi teladan buat umatnya.
maka ketika isteri-isterinya meminta kepada beliau tambahan nafkah yang di luar dari kemampuannya, dan mereka ingin mendapatkan kehidupan yang lebih luas dan nyaman, maka allah swt. menurunkan wahyu dengan firman-nya:

“hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu : “jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) allah dan rasul-nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar”.(qs: al ahzab: 28-29).

maka rasulullahsaw. memberikan mereka pilihan dengan tetap bersama beliau saw. dalam keadaan nafkah sekadarnya, atau bercerai, maka allah swt. dan rasul-nya memberikan mereka pilihan sebagaimana yang di isyaratkan dalam hadits yang di riwayatkan oleh anas, ummu salamah dan ibn abbas ra. dalam kitab as shahihain dan kitab selainnya.

demikianlah rasulullah saw. senantiasa berusaha untuk berinteraksi dengan baik kepada para isterinya, dan tidak membiarkan mereka melakukan kekeliruan, karena hal tersebut terkait dengan masalah agama, akan tetapi beliau saw. senantiasa menasihatinya, membimbingnya dan bahkan memarahinya jika di butuhkan…hal ini sesuai dengan keadaan yang sesuai dengan hal tersebut.
hal ini menunjukkan kesempurnaan akhlak rasulullah saw. dan keseimbangannya, dimana beliau saw. menempatkan segala sesuatu pada tempatnya yang sesuai dengannya.

 *wallahu a’lam bi shshawab






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Kasih sayang Rasulullah saw. kepada isteri-isterinya




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


orang yang mempelajari sejarah hidup rasulullah saw. maka ia akan menemukan bahwa rasulullah saw. adalah orang yang sangat memperhatikan isterinya, menjaganya, dan memberikan cinta kepadanya.
banyak sekali contoh tentang hal tersebut, rasulullah saw. adalah orang yang pertama menghiburnya ketika isterinya bersedih, menghapus air matanya, mengetahui perasaannya, tidak memojokkannya dengan kata-kata yang tidak enak di dengar,  beliau saw. mendengarkan pengaduannya, meringankan kesedihannya, bertamasya dan berlomba dengannya, mempertimbangkan usulannya, menghormati pribadinya tidak merendahkannya ketika terjadi musibah atau masalah, bahkan beliau saw. memberitahukan cintanya kepadanya dan bahagia dengan cinta tersebut, berikut adalah beberapa contoh kasih sayang rasulullah saw. terhadap isteri-isterinya: 


mengetahui perasaannya
rasulullah saw. bersabda kepada aisyah ra. : ”sesungguhnya saya mengetahui jika kamu senang terhadap saya, dan jika kamu sedang marah kepadaku, aisyah berkata: dari mana baginda mengetahuinya? rasulullah saw. menjawab: adapun jika engkau sedang senang terhadapku, maka kamu akan mengatakan ‘tidak’ dan demi tuhan (nya) muhammad! dan jika kamu sedang marah maka kamu akan mengatakan ‘tidak’ dan demi tuhan (nya) ibrahim as.! aku (aisyah as.) berkata: ya, betul itu..”.
(hr. aisyah as. , al muhaddits: muslim, hadits shahih, sumber: al musnad as shahih, hal atau no: 2439).

rasulullah saw. memperhatikan rasa cemburunya dan cintanya
hadits dari ummu salamah ra. bahwasanya ia membawakan rasulullah saw. dan para sahabatnya satu piring makanan, kemudian aisyah ra. datang dengan memakai pakaian (kisaa’), dan sedang membawa fahr (sebuah batu), dan menggunakan fahr tersebut memecahkan piring (yang di bawa oleh ummu salamah), kemudian rasulullah saw. mengumpulkan ke dua pecahan piring tersebut, dan beliau saw. bersabda: “makanlah telah cemburu ummu kalian dua kali, kemudian rasulullah saw. mengambil piringnya aisyah ra. dan memberikannya kepada ummu salamah ra. dan memberikan piring ummu salam ra. kepada aisyah ra. “.
 (hr. ummu salamah ra., hadits shahih, al muhaddits al baany, sumber: shahihu nasaai, hal atau no: 3966).

rasulullah saw. memahami kelemahannya dan tabiatnya
rasulullah saw. bersabda: “aku berwasiat kepada kalian mengenai wanita,  karena perempuan di ciptakan dari tulang rusuk (yang bengkok), sesungguhnya sesuatu yang paling bengkok pada tulang rusuk adalah bagian atasnya, jika kamu (memaksanya) supaya lurus, maka kamu akan memecahkannya, dan jika kamu membiarkannya bengkok maka ia akan senantiasa bengkok, maka aku berwasiat kepada kalian (peliharalah dengan baik) para wanita”.
(hr. abu hurairah ra., hadits shahih, sumber: al jaami’u sshahih, al muhaddits: bukhari, hal atau no: 3331).
hadits diatas bukan sebagai celaan terhadap kaum hawa (wanita) sebagaimana yang di pahami oleh sebagian orang,  akan tetapi untuk memahamkan kaum pria tentang tabi’at seorang perempuan.
dalam hadits tersebut terdapat suatu pemahaman yang sangat menakjubkan mengenai tabiat seorang perempuan, dan juga di dalamnya terdapat suatu isyarat bahwa boleh membiarkan seorang perempuan sesuai dengan tabi’atnya (mengikuti karakternya) dalam hal-hal yang hukumnya mubah (boleh), akan tetapi tidak boleh membiarkannya larut dalam tabi’atnya (karakternya)  jika hal tersebut dapat membuat dia berbuat suatu yang tercela seperti maksiat dan meninggalkan hal-hal yang wajib.

rasulullah saw. mengadu dan bermusyawarah dengannya.

rasulullah saw. bermusyawarah dengan isteri-isterinya mengenai hal-hal yang penting, diantaranya rasulullah saw. bermusyawarah dengan ummu salamah ra. pada ” shulhul hudaibiyah”. (perdamaian hudaibiyah),  ketika rasulullah saw. telah selesai menulis hal-hal yang beliau saw. sepakati dengan pihak kaum quraisy, yaitu perjanjian hudaibiyah tahun hudaibiyah, beliau bersabda kepada para sahabatnya: “berdirilah kalian semua, berkorbanlah (potong hewan kurban), dan bertahallul –lah (cukur rambut), beliau saw. bersabda: tidak ada seorangpun dari mereka yang berdiri, sampai beliau mengatakan hal tersebut tiga kali, ketika tidak ada satupun dari mereka yang berdiri, maka beliaupun masuk dan menemui ummu salamah ra. kemudian menceritakan hal tersebut kepadanya,  maka ummu salamah mengatakan kepadanya: wahai nabi allah !, keluarlah dan jangan bicara dengan siapapun dari mereka, sampai baginda memotong hewan kurban milik baginda dan panggillah tukang cukur baginda dan bercukurlah, beliaupun saw. berdiri dan tidak berbicara dengan siapapun dari mereka, sampai beliau saw. selesai melakukan hal tersebut. maka ketika mereka (para sahabat)  melihat apa yang telah di lakukan rasulullah saw., merekapun berdiri dan memotong hewan kurbannya (damnya),  dan mereka saling bercukur-cukuran, sehingga hampir saja mereka salaing membunuh di karenakan ke samaran”.
 (hr. ummu salamah hindun binti abi umayyah ra., hadits mutawatir, al muhaddits: ibn jarir at tabari, sumber: tafsir at tabari, hal atau no: 2/293).   


menunjukkan kecintaanya dan kesetiaannya kepadanya
rasulullah saw. bersabda kepada aisyah ra. pada hadits ummu zar’i t thawil yang di riwayatkan oleh imma bukhari: “ saya untukmu seperti abi zar’i terhadap ummu zar’i “ artinya: kesetiaan dan cinta saya kepadamu seperti kesetiaan dan cinta  abi zar’i, kemudian aisyah ra. berkata: demi ayah dan ibuku engkau lebih baik daripada abi zar’i terhadap ummu zar’i”.
(hr. aisyah ra., hadits shahih, al muhaddits: bukhari, sumber: al jaami’ as shahih, hal atau no: 5189).

memanggilnya dengan panggilan yang baik
rasulullah saw. memanggil aisyah ra. dengan panggilan: ya ‘aisy.., ini jibril as. mengucapkan salam untukmu, maka aku (aisyah ra.) berkata: atasnya salam dan rahmat allah swt. dan berkah-nya kepadanya, baginda melihat apa yang aku tidak lihat. yang dia maksud rasulullah saw.

terkadang beliau saw. memanggil aisyah ra. dengan panggilan “wahai humairah” , kata “humairah” ialah bentuk tashgir (diminutif) dari kata al hamraa’ artinya yang putih.
(hr. aisyah ra., hadits sanadnya shahih, al muhaddits: ibn hajar al asqalani, sumber: fathul baari oleh ibn hajar al asqalaany, no atau hal: 515/2).


rasulullah saw. makan dan minum bersamanya
aisyah ra. berkata: “ketika saya sedang haidh saya minum, kemudian minuman saya di ambil oleh rasulullah saw., kemudian beliau saw. meletakkan mulutnya di tempat bekas mulut saya, kemudian beliau minum, saya sedang menggigit sisa-sisa daging yang terletak di tulang sementara saya sedang haid, kemudian (tulang) tersebut di ambil oleh rasulullah saw. , kemudian beliau saw. meletakkan mulutnya pada tempat bekas mulut saya”.
(hr. aisyah ra., derajat hadits: shahih, muhaddits: muslim, sumber: al musnad shahih, hal/no: 300).

rasulullah saw. tidak pernah mengeluhkan keadaan isterinya.
aisyah ra. berkata: “saya menyisir rambut rasulullah saw. ketika saya sedang haid”.
(hr. aisyah ra., derajat hadits: shahih, al muhaddits: al bukhari, sumber: al jaami’ shahih, hal/no: 295).

rasulullah  saw. tidur dan bersandar di kamar isterinya.
aisyah ra. berkata: “rasulullah saw. bersandar di kamarku ketika aku sedang haid, kemudian beliau membaca al qur’an”.
(hr. aisyah ra., derajat hadits: shahih,
 al muhaddits: bukhari, sumber: al jaami’ shahih, hal/no: 297).


rasulullah saw. bertamasya dengan isterinya
adalah rasulullah saw. ketika hendak melakukan perjalanan maka beliau saw. mengundi isteri-isterinya , kemudian aisyah ra. dan hafshah ra. namanya di undi, lalu nama keduanya keluar secara bersamaan. maka pada malam hari rasulullah saw. berjalan di temani aisyah ra. dan beliau ngobrol dengannya, maka hafshah ra. berkata kepada aisyah ra. : bagaimana kalau malam ini kamu menunggangi unta saya dan saya menunggangi unta kamu dan kita sama-sama memperhatikan (apa yang akan di lakukan oleh rasulullah saw.)? aisyah menjawab: baik, maka aisyahpun menunggangi unta hafshah. sementara hafshah menunggangi unta aisyah. kemudian rasulullah saw. mendatangi unta aisyah yang sementara di tunggangi oleh hafshah, beliau saw. mengucapkan salam kepadanya dan berjalan bersamanya, sampai mereka singgah, aisyah ra. tertinggal jauh diapun cemburu, ketika mereka singgah (pada suatu tempat) maka aisyah ra. meletakkan kakinya pada rumput-rumput yang ada (memukul-mukulkannya ke tanah), kemudian ia berkata: ya tuhan ! biarkanlah kalajengking menyengat saya atau ular mematuk saya.  rasul-mu! dan saya tidak  dapat mengatakan sesuatupun kepadanya”. 
(hr. aisyah ra., hadits shahih, al muhaddits: muslim, sumber: al musnad as shahih, hal/no: 2445).

rasulullah saw. membantu isterinya mengerjakan pekerjaan rumah
aisyah ra. di tanya: mengenai apa yang di lakukan rasulullah saw. di rumahnya? aisyah ra. menjawab: beliau saw. membantu isterinya dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, dan jika beliau saw. mendengarkan adzan beliaupun keluar (ke mesjid)”.
(hr. aisyah ra., hadits shahih, al muhaddits: bukhari, sumber: al jaami’ as shahih, hal/no: 5363).


rasulullah saw. mengerjakan sesuatu yang bisa beliau lakukan sendiri untuk meringankan beban isterinya
aisyah ra. di tanya mengenai apa yang di lakukan rasulullah saw. di rumahnya? aisyah menjawab: beliau saw. mencuci sendiri pakaiannya, memeras susu kambingnya, dan melayani dirinya sendiri”.
 (hr. aisyah ra.,  hadits shahih, al muhaddits: al baany, sumber: shahihul jaami’, hal/no: 4996).


aisyah ra. juga mengatakan bahwa: rasulullah saw. sendiri yang menjahit bajunya, menambal sandalnya dan mengerjakan seperti apa yang di lakukan suami-suami yang lain di rumahnya”.
(hr. aisyah ra., hadits shahih, al muhaddits: al baany, sumber: shahihul jaami”, hal/no: 4937).


menahan diri  (agar tidak marah) untuk kebahagiaannya (pada hal-hal yang boleh)
abu bakar ra. masuk ke rumahnya aisyah ra. sementara terdapat dua anak perempuan yang sedang memukul rebana, dan keduanya menyanyi, sementara rasulullah saw. sedang menutup kepalanya dengan kainnya, kemudian beliau saw. membuka penutup di wajahnya dan mengatakan: wahai abu bakar biarkan saja! hari ini adalah hari raya, yaitu hari-hari mina, sementara rasulullah saw. pada waktu itu berada di madinah”.
(hr. aisyah ra., hadits shahih, al muhaddits: al baany, sumber: shahihu nasaa’i, hal/no: 1596).

rasulullah saw. cinta kepada isteri-isterinya
rasulullah saw. sangat cinta dan sayang terhadap khadijah ra. sementara saya (aisyah ra.) tidak pernah bertemu dengan khadijah, aisyah ra. berkata: jika rasulullah saw. memotong seekor kambing, maka beliau saw. bersabda: kirimkanlah (dagingnya) untuk kerabat-kerabat khadijah. aisyah ra. berkata: dan pada suatu hari aku marah, dan aku mengatakan: khadijah? lalu rasulullah saw. bersabda : sesungguhnya saya telah di karuniai cintanya”…
(hr. aisyah ra., hadits shahih, al muhaddits: muslim, sumber: al musnad as shahih, hal/no:2435).


74712- jika beliau saw. memotong kambing, beliau saw. bersabda: kirimkanlah kepada kerabat-kerabat khadijah”.
 (hr. aisyah ra., hadits shahih, al muhaddits: muslim, sumber: shahihul jaami’, hal/no: 4722).
rasulullah saw. memuji isterinya
“kelebihan aisyah ra. di bandingkan isteri-isterinya yang lain seperti bandingannya tsaried (bubur, roti yang di remuk dan di rendam dalam kuah) dengan makanan-makanan yang lain”.
(hr. anas bin malik ra., hadits shahih, al muhaddits: muslim, sumber: al musnad as shahih, hal/no: 2446).


rasulullah saw. bahagia ketika isterinya bahagia
aisyah ra. berkata: pada suatu hari rasulullah saw. pulang dari suatu peperangan sementara  saya menutupi sesuatu, lalu angin bertiup maka terbukalah kain penutup tersebut dan kelihatanlah boneka-boneka mainanku, rasulullah saw.pun bertanya: apa ini? aisyah ra. menjawab: ini adalah bonekaku (mainanku), kemudian beliau pun bertanya lagi: apa yang terdapat di tengah-tengahnya ini? aku menjawab: itu adalah kuda, beliau saw. bertanya lagi: apa yang terdapat di tubuhnya ini? aku menjawab: itu adalah dua sayap, beliau bersabda: kuda mempunyai dua sayap? aku berkata: apakah baginda rasulullah saw. tidak pernah mendengar bahwasanya sulaiman bin daud mempunyai seekor kuda yang punya sayap. rasulullah saw. pun tertawa sehinnga nampak gigi gerahamnya”. 
(hr. aisyah ra., hadits shahih, al muhaddits: al baany, sumber: ghayatul maram, hal/no: 129).


rasulullah saw. memperhatikan akhlak yang baik dari isteri-isterinya
…jika tidak di sukai salah satu dari perangainya (si isteri) mungkin anda dapat menyukai perangainya yang lain…
(hr. muslim, hadits shahih, al muhaddits muslim, sumber al musnad as shahih, hal/no: 1469).


tidak menyebarkan rahasia-rahasianya (baik dari pihak isteri atau suami)
sesungguhnya orang yang paling jelek (jahat) posisinya di sisi allah pada hari kiamat ialah: suami yang membuka rahasia isterinya (mempermalukannya), dan isteri yang mempermalukan suaminya, dan menyebarkan rahasianya”.
 (hr. abu sa’id al khudry, hadits shahih, al muhaddits muslim, sumber: al musnad shahih, hal/no: 1437).


rasulullah saw. tidak menyaikiti atau memukul isterinya
rasulullah saw. tidak pernah memukul sesuatu dengan tangannya, beliau saw. tidak pernah memukul isterinya, dan juga pembantunya, kecuali jika beliau sedang berjihad di jalan allah swt. (berperang….
(hr. aisyah ra., hadits shahih, al muhaddits muslim, sumber: al musnad as shahih, hal/no: 2328).


rasulullah saw. menjaga dan mengusap air mata isterinya
shafiyah ra. bersama dengan rasulullah saw. pada suatu perjalanan, lalu ia lambat di dalam perjalanan, maka rasulullah saw. menemuinya sementara ia sedang menangis, dan berkata: baginda memberikan aku unta yang lambat, maka rasulullah saw. mengusap air mata di kedua matanya dan mendiamkannya”.
(hr. an nasaa’i).


rasulullah saw. menyuapi isterinya
rasulullah saw. bersabda: “sesungguhnya kamu tidak akan menafkahkan suatu nafkah yang engkau mengharap dengan nafkah tersebut ridha allah, kecuali allah akan menambahakan dan meninggikan derajatmu, sekalipun hanya suapan yang engkau letakkan di mulut isterimu”.
(al muhaddits: ibn taimiyyah, hadits shahih, sumber: al majmu’ fatawa, hal/no: 30/10).


rasulullah saw. memperhatikan kebutuhan-kebutuhan isterinya
 aku bertanya: wahai rasulullah saw. apa hak isteri terhadap kami (para suami), beliau saw. menjawab: memberinya makanan jika kamu makan, memberinya pakaian jika kamu punya pakaian, jangan pukul wajahnya, jangan mencacinya, dan jangan membentaknya kecuali jika kamu di rumah (jauh dari pandangan orang banyak)”. 


(hr. mu’awiyah bin hidah al qusyairy, derajat hadits: (di syaratkan dalam al muqaddimah) bahwasanya  hadits ini adalah hadits shahih sesuai dengan jalur ahlul hadits, al muhaddits: ibn daqiq al ‘id, sumber: al ilmam, hal/no: 2/655).


rasulullah saw. memilihkan nama-nama yang baik untuk isterinya
aisyah ra. berkata kepada rasulullah saw. : ya rasulullah saw. setiap isteri-isterimu mempunyai kuniyah (gelar) kecuali saya, lalu rasulullah saw. berkata kepadanya: berilah dirimu kuniya dengan nama anakmu abdullah yakni abdullah ibn zubair, kamu sekarang adalah ummu abdullah, berkata: maka senantiasa ia di gelar dengan sebutan ummu abdullah sampai ia wafat sementara ia tidak pernah melahirkan”.
(hr. ‘urwa bin zubair, sanadnya shahih, al muhaddits al baany, sumber: silsilatu ahaaditsu as shahihah, hal/no: 1/255).


rasulullah saw. mencintai isterinya dan menghormati keluarganya
rasulullah saw. mengutus ‘amru bin ‘ash ra. dalam suatu peperangan zaatu ssalaasil , ia berkata: lalu aku mendatanginya kemudian aku berkata: siapa yang anda paling sukai? beliau saw. menjawab: aisyah, aku bertanya lagi kalau dari golongan laki-laki? beliau saw. menjawab: ayahnya (yaitu abu bakar ra.), aku bertanya lagi: kemudian siapa lagi? beliau saw. menjawab: umar, kemudian beliau menyebutkan beberapa orang , lalu aku diam khawatir beliau akan menjadikanku paling terakhir dari mereka (dari nama-nama yang telah di sebutkan)”.


(hr. abu utsman an nahdy, hadits shahih, muhaddits: bukhari, sumber: al jaami’ as shahih, hal/no: 4358).


rasulullah saw. tidak mencacinya ketika terjadi masalah
aisyah ra. berkata: adalah rasulullah saw. ketika ingin melakukan perjalanan maka beliau mengundi nama-nama para isterinya maka barangsiapa dari mereka yang keluar namanya (undiannya) maka dialah yang berhak menemaninya dalam perjalanan, dan ketika terjadi perang bani mushtalaq undian (nama) saya keluar, maka akupun keluar bersamanya. aisyah ra. berkata: perempuan-perempuan pada waktu itu memakan al ‘alq (sepotong daging) tidak menggemukkan, dan ketika melakukan perjalanan maka saya mempunyai unta dan saya duduk di dalam tenda (yang di letakkan di atasnya), kemudian beberapa orang datang lalu membawaku dengan mengangkat bagian bawah tenda kemudian mereka mengangkatnya, lalu mereka meletakkannya di atas punggung unta dan mengikatnya dengan tali setelah itu mereka pergi.
aisyah ra. berkata: ketika rasulullah saw. selesai dari perjalanannya maka kafilahpun berangkat (untuk pulang), dan ketika mereka telah mendekati madinah mereka singgah di suatu tempat dan bermalam di tempat tersebut beberapa malam. kemudian setelah itu ada izin untuk melanjutkan perjalanan maka orang-orangpun siap-siap untuk berangkat sementara saya keluar untuk melaksanakan hajat saya dan di leher saya terdapat sebuah kalung, dan ketika saya telah selesai dari membuang hajat, kalung tersebut lepas dari leher saya dan saya tidak tau jatuh di mana?, lalu aku kembali ke tempat barang-barang dan mencari kalung saya tapi aku tidak menemukannya, sementara orang-orang telah siap-siap untuk berangkat, kemudian aku kembali ke tempat aku membuang hajatku tadi lalu aku mencarinya sampai aku menemukannya.
 kemudian datang orang-orang yang bertugas mempersiapkan unta saya – dan mereka telah selesai dari persiapannya- lalu mereka mengangkat tenda, mereka mengira saya berada di dalam tenda tersebut sebagaimana yang telah saya lakukan sebelumnya (saya berada di dalam tenda tersebut), mereka pun mengangkatnya dan mengikatnya di atas punggung unta, dan mereka tidak ragu kalau saya ada di dalamnya lalu mereka menuntun unta dan berangkat…!!!!


 kemudian aku kembali ke tempat para prajurit (setelah ia menemukan mencari kalungnya di tempat ia membuang hajatnya) akan tetapi aku tidak menemukan siapa-siapa lagi? seluruhnya telah berangkat. aisyah ra. berkata: lalu aku menggulung jilbabku dan tidur di tempatku, dan saya mengetahui bahwa kalau saya tertinggal,  maka orang-orang akan datang mencari saya, demi allah! saya sedang tidur, dan marwan bin mu’atthal as salamy lewat di depan saya, beliau juga terlambat karena melaksanakan beberapa hajatnya, maka dia tidak menginap bersama dengan orang-orang yang lain, kemudian ia melihat bayangan-bayangan hitam iapun mendekat dan berdiri di depan saya –dan ia melihatku sebelum saya mengenakan  hijabku-dan ketika ia telah melihatku iapun berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun ini adalah isteri rasulullah saw.? dan saya sedang berbantalkan dengan kainku..!!! ia berkata: apa yang membuat anda terlambat semoga allah merahmatimu? aisyah ra. berkata: aku tidak pernah menjawab pertanyaannya, kemudian ia mendekati unta dan berkata: naiklah! dan iapun menjauh dari saya. aisyah ra. berkata: dan aku menunggangi unta tersebut dan ia menuntun unta berjalan mencari orang-orang yang lain, demi allah ! kami tidak menemukan  yang lain,  aku tidak merasa kehilangan sampai ketika subuh hari mereka turun, dan ketika mereka telah tenang datanglah seseorang yang menunutun untaku, maka mulailah orang-orang yang suka menyebarkan kebohongan mengatakan sesuatu, dan kamp militer berguncang, demi allah aku tidak mengetahui  sedikitpun (tentang gossip yang menyebar).


kemudian kami tiba di madinah…tidak seorangpun yang mengabarkan kepadaku tentang hal tersebut, sementara berita tersebut telah sampai kepada rasulullah saw. dan kepada kedua orang tuaku, sementara mereka tidak membicarakan hal tersebut kepadaku sedikitpun , hanya saja saya merasakan sedikit keanehan dari rasulullah saw. mengenai kelembutannya kepadaku tentang  pengaduan ini, maka aku mengingkari hal tersebut darinya, jika beliau saw. masuk dan saya bersama dengan ibu saya yang merawatku, beliau saw. berkata: bagaiaman kabar kalian? tidak lebih dari itu.
aisyah ra. berkata: sampai aku marah kemudian aku mengatakan: wahai rasulullah! ketika aku telah melihat beliau sangat tertutup terhadapku: jika anda mengizinkan saya akan pindah ke rumah ibuku? beliau saw. menjawab: tidak mengapa, aisyah ra. berkata: maka aku kerumah ibuku sementara saya belum mengetahui apa yang telah terjadi, sehingga aku sembuh dari sakitku setelah berlalu lebih dari 20 hari, kami orang-orang arab tidak membuat al kanf  (wc atau semacamnya) di dalam rumah kami, sebagaimana  yang di lakukan oleh orang selain arab, kami tidak menyukainya, akan tetapi kami keluar ke tempat yang luas di madinah, dan setiap perempuan keluar di malam hari untuk membuang hajatnya.


 pada suatu malam aku keluar untuk melaksanakan beberapa hajatku dan saya di temani oleh ummu misthah, demi allah! ia berjalan bersama saya, tiba-tiba ia tersandung...lalu ia berkata: tersungkur misthah? maka aku mengatakan: sungguh tidak menyenangkan demi allah! apa yang telah engkau katakan terhadap seseorang dari orang-orang muhajirin yang menyaksikan perang badar”!!! ia berkata: apakah berita itu tidak sampai kepadamu wahai putri abu bakr ra. ?? aku bertanya: berita yang mana? maka iapun menceritakan aku terhadap apa yang telah di sebarkan oleh orang-orang ifki  (yang suka membuat kebohongan), aku bertanya lagi? sunnguhkah hal ini telah terjadi? ia menjawab: iya, demi allah! hal ini telah terjadi, aisyah berkata: demi allah! aku tidak mampu untuk membuang hajatku dan akupun kembali, demi allah! aku senantiasa menangis sampai aku mengira bahwasanya tangisan akan memecahkan hatiku. 


aku berkata kepada ibuku: semoga allah mengampunimu, orang-orang telah saling bercerita terhadap apa yang terjadi dan ibu tidak menceritakan kepadaku tentang hal tersebut sedikitpun? ia menjawab: wahai putriku!!  jangan kamu terlalu bersedih, hal ini sering terjadi jika seorang perempuan yang cantik dan di cintai oleh suaminya, sedangkan ia mempunya madu, maka mereka akan saling bercerita (gossip) demikian juga orang-orang lain, aisyah ra. berkata: rasulullah saw. bangkit dan berpidato di hadapan orang banyak, sementara saya tidak mengetahui hal tersebut, beliau saw. memuji allah swt. kemudian bersabda: wahai sekalian manusia! mengapa seseorang menyakiti aku dengan memfitnah keluargaku mereka mengatakan atas diri mereka yang tidak benar? demi allah,  aku mengenal mereka bahwa mereka itu adalah orang-orang yang baik, mereka mengatakan hal tersebut terhadap seseorang, demi allah swt. aku tidak mengenal dia kecuali ia adalah orang yang baik, dan ia tidak masuk ke dalam rumah dari rumahku kecuali ia bersamaku! 


aisyah ra. berkata: hal ini di besar-besarkan oleh abdullah bin ubay bin salul dari suku khazraj, bersama dengan misthah dan hamnah binti jahasy karena saudarinya yaitu zainab binti jahasy adalah termasuk isteri rasulullah saw. tidak terdapat dari isteri-isteri rasulullah saw. yang menandingi posisi saya di sisi rasulullah saw. dari dia, namun zainab binti jahasy ra. allah swt. menjaganya dengan agamanya (imannya yang kuat) maka ia tidak mengatakan sesuatu kecuali hal yang baik, adapun hamnah (saudarinya) ia menyebarkan kebohongan ini karena posisi adiknya yang menjadi isteri rasulullah saw.


maka ketika rasulullah saw. mengatakan perkataannya (pidatonya) tersebut usaid bin khudair mengatakan: “wahai rasulullah ! jika mereka dari kaum aus maka kami akan membunuh mereka, dan jika mereka dari kaum kami khazraj maka perintahkanlah kami dengan perintahmu, demi allah! mereka memang pantas untuk di penggal kepalanya.
kemudian sa’ad bin ubadah berdiri kemudian ia berkata: demi allah, kamu telah berdusta, kalian tidak akan memenggal leher mereka, sesungguhnya kamu tidak mengatakan perkataan tadi kecuali engkau telah mengetahui bahwasanya mereka dari suku khazraj, seandainya dari kaummu maka kamu tidak akan mengatakan hal tersebut.
 maka usaid mengatakan: demi allah, kamu telah berdusta, akan tetapi kamu adalah seorang munafik yang  memperdebatkan tentang orang-orang munafik…dan manusia saling menyerang sehingga hampir saja kedua suku ini saling bertempur, kemudian rasulullah saw. turun (dari mimbarnya) dan masuk menemui saya, dan beliau saw. memanggil ali bin abi thalib ra. dan usamah bin zaid ra. kemudian rasulullah saw. bermusyawarah dengan keduanya, adapun usamah ra. maka ia memuji (aisyah ra.) dengan baik, kemudian ia mengatakan: wahai rasulullah! ia adalah isterimu, dan kami tidak mengenal mereka kecuali mereka adalah orang-orang yang baik, dan berita ini adalah suatu kebohongan dan kebatilan!


 adapun ali bin thalib ra. ia mengatakan: “wahai rasulullah, perempuan masih banyak dan baginda mampu untuk mencari penggantinya, dan tanyalah al jaariyah (pelayan perempuan) maka ia akan membenarkanmu, kemudian rasulullah saw. memanggil barirah dan menanyainya, kemudian ali ra. berdiri dan memukulnya dengan pukulan yang sangat keras dan mengatakan: benarkan rasulullah saw. ,maka barirah mengatakan: demi allah, saya tidak mengetahui kecuali ia (aisyah ra.) adalah seorang yang baik, dan saya tidak melihat aib terhadap diri aisyah ra. kecuali saya sedang membuat adonanku, lalu aku memerintahkannya untuk menjaga adonan itu, kemudian ia tertidur dan datang kambing memakannya!


aisyah ra. berkata: kemudian rasulullah saw. masuk menemuiku dan saya sedang bersama dengan kedua orang tuaku, bersama saya seorang perempuan dari anshar, saya menangis dan iapun menangis, maka beliau saw. duduk dan bertahmid memuji allah swt., kemudian beliau saw. bersabda: wahai aisyah sesungguhnya telah sampai kepadamu perkataan orang-orang, bertakwalah kepada allah, jika engkau benar telah melakukan suatu dosa sebagaimana yang di katakana orang-orang, maka bertaubatlah kepada allah, karena sesungguhnya allah swt .menerima taubat hamba-hamba-nya…


aisyah ra. berkata: demi allah, tiadalah beliau saw. mengatakan hal tersebut sehingga air mataku mengalir, karena aku merasa tidak melakukan tentang hal tersebut, kemudian aku menunggu kedua orang tuaku untuk menjawab mengenai aku, akan tetapi keduanya tidak mengatakan apa-apa!


aisyah ra. berkata: demi allah, sesungguhnya saya merendahkan diriku sehingga allah swt. menurunkan dalam al qur’an, akan tetapi saya berharap semoga rasulullah saw. melihat dalam mimpinya sesutu yang allah swt. mendustakan berita tersebut mengenai saya, agar beliau saw. mengetahui tentang kesucianku, …aisyah ra. berkata: ketika saya melihat kedua orang tua saya tidak berkomentar, aku berkata kepadanya: kenapa ayah dan ibu tidak  menjawab rasulullah saw.? maka keduanya berkata: demi allah, kami tidak tahu harus menjawabnya dengan apa. aiysah ra. berkata: demi allah, aku tidak mengetahui sebuah keluarga yang mendapatkan kesedihan sebagaimana yang telah masuk kepada keluarga abi bakar di hari-hari tersebut.
 kemudian aisyah ra. berkata lagi: ketika keduanya tidak jelas sikapnya kepada saya maka aku menangis, kemudian aku berkata: demi allah, selamanya saya tidak akan bertaubat kepada allah terhadap apa yang baginda telah katakan, demi allah, sesungguhnya saya mengetahui jika saya membenarkan apa yang telah di katakan oleh orang-orang  –sesungguhnya dia (yang menyebarkan kabar bohong) mengetahui bahwasanya saya adalah suci--   maka aku akan mengatakan apa yang tidak terjadi, dan jika aku mengingkari apa yang mereka katakan maka mereka tidak akan mempercayaiku, aisyah ra. berkata: kemudian aku ingin menyebut nabi ya’qub as. akan tetapi aku tidak mengingat namanya, maka aku mengatakan: aku mengatakan apa yang telah di katakana oleh bapaknya nabi yusuf as.: maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku, dan allah sajalah yang di mohon pertolongan-nya terhadap apa yang mereka katakan, demi allah, rasulullah saw. tidak meninggalkan tempatnya sampai allah swt. menurunkan wahyu kepadanya dan beliau saw. berlindung dengan kainnya, kemudian beliau saw. meletakkan bantal di bawah kepalanya, adapun saya ketika melihat apa yang terlihat, demi allah, saya tidak takut, sungguh saya telah mengetahui bahwasanya saya suci, dan bahwasanya allah swt. tidak menzalimiku.


 adapun kedua orang tuaku demi yang jiwa aisyah berada di genggaman-nya, wahyu belum selesai turun kepada rasulullah saw. sampai aku mengira mereka berdua akan meninggal di karenakan khawatir akan turun wahyu dari allah swt. yang membenarkan apa yang di katakan oleh orang-orang (mengenai saya), kemudian wahyu dari allah swt. selesai turunnya kepada muhammad saw. maka beliau saw. duduk, sungguh wajah beliau saw. terlihat berseri-seri bagaikan mutiara di musim dingin, maka beliau saw. menyapu keringat yang terdapat di wajahnya, kemudian bersabda: “berita gembira wahai aisyah! sesungguhnya allah swt. telah menurunkan ayat mengenai kesucianmu.
 maka aku mengatakan: segala puji bagi allah, kemudian rasulullah saw. keluar menemui orang-orang kemudian berpidato di depan mereka dan membacakan beberapa ayat kepada mereka:
” sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar”.
(qs. an nuur: 11).
(perawi: aisyah ra., hadits shahih, terdapat di shahih bukhari dan muslim, al muhaddits: al baany, sumber: fiqhi ssirah, hal/no: 288).


menunggu sebentar (memperlambat) untuk menemui (isterinya) sehingga ia dapat berhias untuknya
kami kembali bersama rasulullah saw. dari suatu peperangan, maka aku terburu-buru dengan untaku, kemudian orang yang di belakangku mendapatiku (berhasil menyusulku), maka untaku bergerak bersama dengan seokar kambing yang bersamanya, dan  untaku berjalan dengan cepat,kemudian (tiba-tiba aku bertemu) dengan rasulullah saw. kemudian beliau saw. bertanya: apa yang membuatumu terburu-buru? aku menjawab: saya akan melaksanakan akad pernikahan, rasulullah saw. bertanya lagi: dengan seorang gadis atau janda? aku menjawab: dengan seorang janda, rasulullah saw. bersabda: kenapa kamu tidak memilih seorang gadis agar kamu bisa bersenang-senang dengannya begitupun dia, ia berkata: maka ketika kami pergi untuk bertemu dengan isteri kami, rasulullah saw. bersabda: tunggu sebentar, sampai kalian masuk menemuinya di malam hari, agar dia (isteri) dapat berhias”.
(perawi: jabir bin abdullah ra., hadits shahih, al muhaddits: al bukhari, sumber: al jaami’ ash shahih, hal/no: 5079).

rasulullah saw. merawat sendiri isterinya ketika ia sakit
adalah rasulullah saw. ketika salah seorang dari isterinya sedang sakit, maka beliau saw. meniupkan untuknya dengan (membaca) al mau’idzaat (surah al ikhlash, surah al falaq dan surah an naas), kemudian ketika beliau saw. sakit yang membuatnya wafat, maka beliau saw. meniupkan hal tersebut dan menyapukan ke tubuhnya dengan kedua tangannya, karena kedua tangannya mempunyai berkah yang sangat besar di bandingkan dengan kedua tanganku (aisyah ra.). dalam riwayat yahya bin ayyub: rasulullah saw. meniupkannya dengan al al mau’idzaat.
(perawi: aisyah ra., hadits shahih, al muhaddits: muslim, sumber: al musnad ash shahih, hal/no: 2192).


rasulullah saw. memberitakan berita gembira untuk isterinya dan membahagiakannya
jibril as. mendatangi rasulullah saw. dan ia mengatakan: ya rasulullah, ini khadijah ra. telah datang, dia membawa bejana yang berisikan kuah,  makanan dan minuman, jika ia telah datang menemuimu maka sampaikanlah salam dari tuhannya dan dari saya, dan beritakan berita gembira untuknya dengan sebuah rumah di surga yang terbuat dari mutiara yang tidak ada kegaduhan dan keletihan di dalamnya”.
(perawi: abu hurairah ra., hadits shahih, al muhaddits: bukhari, sumber: al jaami’ ash shahih, hal/no: 3820).


dari aisyah ra.: rasulullah saw. bersabda: “sesungguhnya jibril as. mengucapkan salam untukmu”. aku menjawab: untuknya (salam) dan rahmat allah swt.
jibril as. mendatangi rasulullah saw. dan mengatakan: “wahai rasulullah, ini adalah khadijah telah datang dan ia membawa makanan dan minuman, jika ia telah menemuimu maka sampaikanlah salam dari tuhannya dan dari saya, dan beritakan berita gembira dengan dengan sebuah rumah di surga yang terbuat dari mutiara yang tidak ada kegaduhan dan keletihan di dalamnya, maka rasulullah saw. memberitakan berita gembira itu kepadanya, dan hal tersebut adalah kebahagiaan untuknya”.






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين
 
back to top