Created (c) by Blog-JmK

Minggu, 14 Oktober 2012

Pentingnya cemburu bagi cinta dalam pandangan islam




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


sebesar apa penting nya cemburu bagi kelangsungan cinta? Bagaimana jika yg bercinta tidak memiliki rasa cemburu ?
Cemburu adalah bentuk kekhawatiran dalam ketidaksukaan atas keterlibatan orang lain. Dalam bahasa arab cemburu memakai kata ghirah dan dayuts yang berarti perubahan hati dan ledakan kemarahan karena keterlibatan orang lain dalam sesuatu yang sifat nya khusus. Hal ini umum nya terjadi di antara 2 insan yang tengah di landa cinta.
Cinta dan cemburu ibarat 2 sisi mata uang. Kedua nya tidak dapat di pisahkan. Hanya orang yang mati hatinya yang tidak pernah cemburu.Cemburu ibarat garam, masakan yang tidak pakai garam akan terasa hambar dan tidak enak. Garam yang di bubuhkan secukupnya akan membuat makanan lezat.
Cemburu itu tandanya cinta, kasih saying atau ketergantungan kepada nya. Cemburu menunjukkan cinta sejati. Seperti hal nay siti aisyah yang menunjukkan kecemburuan nya karena Nabi SAW sering menyebut-nyebut siti Khadijah. Istri pertama Nabi Muhammad. Hal ini menunjukkan bahwa cemburu adalah fitrah seperti hal nya cinta. Semakin besar rasa cinta semakin besar pula rasa cemburunya.

Tiga orang yang  tidak akan masuk surga yaitu yang durhaka kepada orang tua nay, dayuts (yang tidak memiliki rasa cemburu)dan wanita yang berprilaku seperti laki-laki” 
(HR.Al-Bazaar)
Hadits ini mengisyaratkan bahwa tidak ada nya cemburu adalah dosa besar. Seseorang
Yang melihat istrinya digoda orang lain, namun ia tidak merasa cemburu maka ia termasuk suami yang durhaka. Atau seseorang melihat istrinya berkhalwat dengan laki-laki lain, bahkan ia membiarkan nya dengan alasan hak asasi (alasan yg bodoh) laki-laki seperti itu hakikatnya tidak memiliki cinta . Dia termasuk laki-laki kerdil dan hati nya mati.






ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين
 
back to top